Selasa, 09 Juni 2015

Henna Tattoo Temporer di Bali amankah?

Henna Tattoo Temporer di Bali amankah? Masih banyak yang bertanya seperti itu karena banyak mendengar salah tentang henna. Apa itu henna? Bagaimana Bentuk Henna?

Henna natural yang aman untuk kulit tubuh dan kulit kepala adalah henna herbal yang terbuat dari 100% tanaman yang di Indonesia dikenal dengan daun pacar atau innai. Tanaman ini tumbuh liar dipagar perkampungan. Ada terdapat beberapa macam jenis tanaman henna ini yang bernama latin Lawsonia innermis.
Sejak jaman dahulu kala konon efek warna dari tanaman henna difungsikan sebagai alat berhias dan obat seperti gatal-gatal dikulit dan panas. secara pasti memang penulis belum pernah memakai henna natural herbal itu untuk obat melainkan untuk berhias dikuku dan melukiskan kulit.

Bagaimana bentuk henna yang biasa dipakai untuk melukis?  Berikut saya sertakan salah satu contoh henna bubuk yang dipakai untuk melukis henna art, yang sudah diberi merek oleh produsennya dari Pakistan. .

henna herbal
Henna Bubuk

Di dunia luar Indonesia bidang henna bubuk ini dijadikan komoditi bisnis expor impor, maksudnya diekpor ke berbagai negara sesuai permintaan customer termasuk Indonesia yang banyak pelaku henna art, termasuk saya. 

Dari Luar negeri seperti India Pakistan Negara Arab Malaysia pembudidaya tanaman henna dinegaranya masing-masing memanen kebunnya yaitu henna dengan kualitas yang berbeda-beda sesuai musim dan tentu saja perawatannya selain dari jenis tanaman henna itu sendiri.  Selain kualitas juga mempengaruhi warna dari bubuk yang dihasilkan kehijauan seperti yang saya miliki diatas tsb dan kecoklatan. Bila diracik nantinya akan menghasilkan warna yang berbeda pula dikulit si pemakai cenderung reddish brown atau merah kecoklatan pekat, sesuai ingredients atau bahan-bahan pencampurnya seperti air jus jeruk, air gula, air mineral, air teh, kayuputih asli dan lainnya sesuai keinginan si peracik, namun tanpa tambahan bahan kimiawi seperti pewarna tambahan. Karena bila henna bubuk diadon dengan campuran yang mengandung masam akan mengeluarkan warna. 

Mengenai pasta henna itu sendiri ada 2 macam yang suka dipakai henna artist kalau di sini bilangnya tukang henna deh atau tukang tato atau kerenan dikit pelukis henna.
Ada henna natural dan henna instan. Henna natural seperti yang saya ungkapkan diatas tadi 100% memakai bubuk henna plant / herb. Sedangkan pasta henna instan hanya terdapat sedikit bubuk henna atau malah bahkan tidak ada bubuk hennanya sama sekali, karena itu dicampur dengan pewarna tambahan. Seperti Hitam (Black Henna), Putih (White Henna), Hijau, Biru, Merah pink, Ungu.
Contoh Pasta Henna Instan Pink seperti ini :


henna instan golecha alta anastasia bodypainting bali
Pasta Henna Instan Alta Golecha

 
Henna -henna yang dipakai tukang tatto di Bali pada umumnya bukan Henna natural herbal seperti yang saya pakai juga. Karena beda hasil warna dan ketahanannya. 
Mereka menggunakan bubuk atau pasta tertentu (maaf ga saya ungkap disini) yang bisa berwarna pekat dan bertahan lebih dari 2minggu. Pemakai tato lebih senang yang bisa bertahan lama dikulit.

Nah sedihnya bila kulit si pemakai tidak tahan dengan racikan yang mereka buat tsb. Ada yang beberapa saat kemudian setelah ditato gatal-gatal kulitnya. Memerah. Bintik-bintik. itu kalau ringan alerginya. Ada yang sampai fatal alergi dikulitnya karena tubuhnya tidak bisa menerima zat-zat yang terkandung didalam adonannya, jadi melepuh, bentol-bentol berair kayak cacar air tapi besar-besar. Nantinya menimbulkan bekas dikulit.
Tetapiiiiiiiii tidak semua pemakainya akan begitu, hanya pada kulit-kulit tertentu dan kondisi tertentu.
Hanya saja banyak orang langsung nge-jugde tato di bali bahaya. Mmm... yang gimana dulu dong?

Saya pernah pakai, dan hasilnya berbeda di dua 2 tempat berbeda yang dilukiskan. Dikaki tidak ada reaksi apa-apa, sedangkan Ditangan ada rasa sedikit panas setelah kering. Langsung saya olesin bioplacenton yaitu salep untuk kulit terbakar yang rasanya dingin. Tidak apa-apa. 

Waktu saya coba searching di internet banyak sekali info2 yang kurang informatif. Baik yang dari mancanegara ataupun turis lokal sendiri.
Seperti ini tulisannya.
Yang ini juga.
Ini juga.
Ada lagi yang ini.
dimuat di balipost, BaliExpat dan bisnisbali yang salah antara judul dengan isinya tidak mendukung,  
serta masih ada beberapa lagi lainnya, silakan dibaca ya. 

Pusing pala berbi deh baca itu, yang membuat nama Bali tercoreng moreng.
Sekarang saya sudah pindah di Bali, berharap bisa merubah cara menghenna para tukang tato di bali. Ada yang mau bantu saya hai orang-orang di bali?

Sosialisasi secara langsung di tkp mungkin akan menimbulkan kecemburuan. Lebih halus lewat jalur media bisa radio, tv, koran, majalah yang banyak beredar di Bali. Mengharap pula dunia henna bali tidak jelek lagi dimata turis mancanegara. Malu loh bacanya jadi saya. Henna Tattoo Temporer di Bali amankah? Aman di sayah. 
  

Tidak ada komentar: